“TEKNIK MNEMONIK TIPE AKRONIM” Solusi Belajar Menyenangkan Tanpa Banyak Menghafal
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UUSPN No.20 Tahun 2003 dalam Noviasari, 2010). Tujuan dari pembelajaran di sekolah dapat tercapai dengan baik apabila terdapat kerjasama yang baik antara guru, siswa dan sumber belajar. Oleh karena itu, kerjasama antara guru, siswa, dan sumber belajar ini sangat penting diterapkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Kerjasama tersebut akan terwujud jika pengelolaan pembelajaran dapat dilakukan dengan baik. Hal penting dalam pengelolaan pembelajaran, salah satunya adalah tentang sistem pembelajaran yang digunakan antara guru dengan siswa.
Pada umumnya para guru Bahasa Indonesia menyadari bahwa Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang kurang diminati oleh siswa karena terlalu banyak bacaan dan hafalan. Dalam penerapan konsep merdeka belajar guru dituntut untuk memberikan kesempatan peserta didik untuk belajar secara bebas, nyaman, santai dan gembira tanpa adanya suatu tekanan dari pihak sekolah. Namun, dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa tetap dituntut untuk memaksimalkan kemampuan membaca dan mengingat. Semakin banyak dan kompleks materi yang dipelajari maka semakin besar usaha yang dibutuhkan individu (siswa) untuk mengingatnya. Memori atau ingatan memiliki peranan penting dalam suatu proses pembelajaran, karena memori merupakan salah satu hal yang dapat menentukan prestasi belajar peserta didik.
Semua proses pembelajaran tidak akan ada hasilnya jika peserta didik tidak mampu mengingat materi pelajaran yang telah diajarkan. Rendahnya kemampuan mengingat siswa terutama materi pembelajaran yang memerlukan hafalan dianggap menjadi masalah yang perlu diselesaikan. Kesulitan dalam mengingat dapat memengaruhi minat siswa untuk belajar. Hal ini dapat terlihat dari adanya slogan atau kata-kata spontanitas yang sering dikeluarkan oleh siswa yaitu ‘banyak belajar banyak lupa’. Oleh karenanya mereka menjadi kurang bersemangat untuk belajar. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat tidak dapat dianggap ‘remeh’ karena tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran bersumber dari kemampuan dasar mengingat.
Untuk melaksanakan proses pembelajaran yang bervariasi dan menarik bagi siswa, diperlukan pendekatan dan teknik yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran secara optimal. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan mengingat siswa adalah Teknik Mnemonik. Teknik mnemonik adalah teknik untuk memperoleh informasi dengan cara mengingat kembali dan menghafalkan. Mnemonik adalah cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya ingat seseorang dalam memaknai suatu kata, gagasan atau ide melalui pengasosiasian pikiran sehingga informasi yang diperoleh dapat dengan mudah disimpan dalam memori jangka panjang. Tujuan dari teknik ini adalah untuk mempermudah mengingat pengetahuan dan mempermudah mengingat kembali suatu informasi.
Inti dari teknik mnemonik adalah imajinasi yang merupakan suatu proses pembentukan isyarat visual. Sebagai contoh yakni memvisualisasi pikiran mengenai suatu objek, peristiwa serta mempresentasikan cara bagaimana informasi berkaitan dengan pembelajaran baru sehingga dapat disimpan dalam memori otak. Teknik Mnemonik Tipe Akronim adalah strategi belajar dengan menyingkat daftar kata-kata yang hendak dihafalkan. Caranya daftar kata-kata tersebut dibentuk atas dasar huruf pertama dalam sebuah frase atau kelompok kata-kata. Teknik pembelajaran ini tidak hanya baik diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia saja melainkan juga dalam pembelajaran lain yang memerlukan hafalan.
Dalam penerapan pembelajaran di kelas, teknik ini mendapatkan respon positif dari siswa. Ini dibuktikan dari sebelum diterapkan teknik mnemonik dengan membuat akronim menarik dan mudah diingat, siswa menganggap pembelajaran Bahasa Indonesia membosankan, sulit mengingat dan menghafal materi yang kompleks. Namun, setelah diterapkan teknik mnemonik siswa merasa lebih mudah mengingat dan mengahafal sehingga secara tidak langsung hasil belajarnya pun meningkat.
Oleh : Ni Wayan Wina Noviantari, S.Pd.
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini