SISWA SMP NEGERI 1 SELEMADEG MEWAKILI TABANAN LOMBA NYURAT LONTAR DALAM RANGKA BULAN BAHASA BALI KE V TAHUN 2023
Pernahkah kamu mendengar tentang nyurat lontar? Nyurat lontar merupakan salah satu tradisi turun temurun masyarakat Bali yang telah diwariskan sejak dulu kala. Tradisi satu ini hingga sekarang masih sering dilakukan bahkan sampai dibuat perlombaannya untuk diperkenalkan pada generasi selanjutnya.
Pada zaman dulu, nyurat lontar dilakukan untuk menuliskan dokumen-dokumen penting, budaya, dan adat yang berlaku oleh para sastrawan. Tidak hanya itu, nyurat lontar juga digunakan sebagai media dalam acara keagamaan.Nyurat lontar adalah adalah tradisi tulis menulis di atas daun lontar. Menurut karya tulis Lontar Bali yang disusun oleh Dr. Drs. Ida Bagus Rai Putra, M.Hum, kata lontar menggambarkan media atau bahan dasar penyusun nyurat lontar, yakni daun ental, sejenis daun palma. Lontar merupakan daun tal yang telah dikeringkan dan dipakai sebagai bahan naskah dan kerajinan. Daun ini keras dan dianggap sakral oleh masyarakat Bali.
Nyurat lontar telah diakui sebagai warisan budaya dunia. Meski usianya yang sudah tidak lagi muda, tradisi satu ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Bali yang sudah tua, lho. Faktanya, budaya ini masih banyak dilakukan hingga saat ini oleh generasi-generasi muda.
Banyak pusat pembelajaran dan sekolah khusus yang mengajarkan cara menulis lontar di Bali. Selain itu, beberapa upacara keagamaan Hindu juga berkaitan erat dengan penggunaan nyurat lontar ini.
Pada kesempatan kali ini salah satu siswa SMP N 1 Selemadeg di percaya mewakili kabupaten Tabanan dalam lomba nyurat lontar di acara bulan bahasa bali yang ke V dengan tema “ SEGARA KERTHI” campuhan urip sarwa prani.Namun pada kesempatan ini siswa SMP N 1 selemadeg belum dapat meraih juara yang di inginkan. Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali ke-5, Selasa (21/2/2023) berlangsung seru. Pasalnya, tiga wimbakara (lomba) secara bersamaan digelar yakni lomba Nyurat Lontar untuk anak-anak setingkat SMP berlangsung di Depan Gedung Kriya, lomba Pidarta kelian adat di Kalangan Angsoka dan lomba Mesatua Bali untuk karma istri berlangsung di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Provinsi Bali.Meski jumlah pesertanya tetap 9 dari tahun sebelumnya, karena memang merupakan duta dari kabupaten kota di Bali, namun perkembangan dari segi kualitas semakin bertambah.Lomba Nyurat Lontar yang pesertanya menulis di atas lontar dengan menggunakan alat tulis temutik. Bentuk dan pasang aksara yang dibuat sangat menarik, dan semakin mendekati sempurna. Lomba yang durasi waktu sekitar 2 jam, namun para peserta sudah ada yang menyelesaikan di jam pertama, walau masih ada komposisi bentuk yang bisa diperbaiki. “Lomba nyurat Lontar dalam Bulan Bahasa Bali ke-5 dari segi kualitas sudah ada peningkatan. Baik dari bentuk dan pasang aksara,” kata Dewan Juri I Ketut Sudarsana. Menurutnya, hal tersebut tak terlepas dari program pemerintah provinsi Bali yang konsisten melaksanakan bulan bahasa dengan memasukan materi nyurat lontar. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalankan kiat-kita orang Bali, terutama pengambil kebijakan untuk tetap ngajegang, melestariang aksara Bali yang sangat berkaitan dengan pelaksanaan upacara yadnya di Bali. “Semua petunjuk-petunjuk, juklak keagamaan dan adat bersumber dari ajaran Hindu yang ditulis oleh para leluhur dalam aksara Bali. Program ini mesti dilanjutkan dan berkesinambungan,” harapnya.
Kepala Bidang Sejarah dan Dokumentasi Kebudayaan Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali, Drs. AA Ngurah Bagawinata, mengatakan, peserta lomba kali ini diikuti oleh perwakilan kabupaten kota di Bali yang sudah menyepakati 6 jenis lomba yang dilombakan di tingkat desa, kabupaten kota hingga tingkat Provinsi Bali. Peserta yang tampil ditingkat Provinsi Bali ini adalah pemenang di kabupaten kota, terbaik ditingkat desa pekraman dan desa dinas. “Ini kan sudah ada SE yang merupakan payung hukum untuk melaksanakan Bulan Bahasa Bali di desa, adat atau dinas, dan kabupaten kota, hingga provinsi. Dalam payung hukum itu sudah berisi panduan yang sudah disosialisasikan sebelumnya, sehingga korelasinya nyambung,” sebutnya
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini